April 30, 2012

Geologi Samarinda - Kalimantan Timur


QA : ALUVIUM
kerikil, pasir, dan lumpur terendapkan dalam lingkungan sungai, rawa, delta dan pantai.

Tpkb : FORMASI KAMPUNG BARU
Batupasir kuarsa dengan sisipan lempung, serpih, lanau dan lignit. Pda umumnya lunak, mudah hancur. Batupasir kuarsa, putih, setempat kemerahan atau kekuningan, tidak berlapis, mudah hancur. Setempat mengandung lapisan tipis oksida besi atau kongkresi, tufan atau lanauan dan sisipan batupasir konglomeratan atau konglomerat dengan komponen kuarsa, kalsedon, serpih merah dan lempung, diameter 0.5-1 cm, mudah lepas. Lempung kelabu kehitaman mengandung sisa tumbuhan, kepingan batubara, koral lanau, kelabu tua, menyerpih, laminasi lignit, tebal 1-2 m. Diduga berumur Miosen Akhir-Plio Pleistosen. Lingkungan pengendapan delta-laut dangkal, tebal lebih dari 500 m. Formasi ini menindih selaras terhadap Formasi Balikpapan.

Tmbp  : FORMASI BALIKPAPAN
Perselingan batupasir dan lempung dengan sisipan lanau, disisipi lapisan batubara, tebal 5-10 cm. Batupasir gampingan, coklat, berstruktur sedimen lapisan bersusun dan silang siur, tebal lapisan 20-40 cm, mengandung foram kecil, disisipi lapisan tipis karbon. Lempung kelabu kehitaman, setempat mengandung lensa-lensa batupasir gampingan. Lensa gampingan berlapis tipis, serpih kecoklatan, berlapis tipis. Batugamping pasiran mengandung foraminifera besar, moluska. Menunjukkan umur Miosen Akhir Bagian Bawah-Miosen Tengah Bagian Atas. Lingkungan Pengendapan Perengan *paras delta-dataran delta*. Tebal 1000-1500 m

Tmbp  : FORMASI PULAU BALANG
Perselingan antara greywake dan batupasir kuarsa dengan sisipan batugamping, batulempung, batubara dan tuf dasit. Batupasir grewacke, kelabu kehijauan, padat, tebal lapisan antara 50-100 cm. Batupasir kuarsa, kelabu kemerahan, setempat tufan dan gampingan, tebal lapisan antara 10-40 cm. Di S. Lon Haur mengandung foram besar antara lain............... Menunjukkan umur Miosen Tengah dengan lingkungan pengendapan laut dangkal. Batulempung kelabu kehitaman, tebal lapisan 1-2 cm. Setempat berselingan dengan batubara, tebal ada yang mencapai 4 m. Tufa dasit, putih merupakan sisipan dalam batupasir kuarsa.

Tmb    :  FORMASI BEBULUH
Batugamping terumbu dengan sisipan batugamping pasiran dan serpih, warna kelabu, padat mengandung foram besar, berbutir sedang. Setempat batugamping menghablur, terkekar tak beraturan. Serpih, kelabu kecoklatan berselingan dengan batupasir halus kelabu tua kehitaman. Foraminifera besar yang dijumpai antara lain Lepidocyclina Sumatraensis Brady, Myogipsina sp., Operculina sp., menunjukkan umur Miosen Awal - Miosen Tengah. Lingkungan pengendapan laut dangkal dengan ketebalan sekitar 300 m. Formasi Bebuluh tertindih selaras oleh Formasi Pulau Balang.   

Tomp  : FORMASI PAMALUAN
Batupasir kuarsa dengan sisipan batulempung, serpih, batugamping dan batulanau, berlapis sangat baik. Batupasir kuarsa merupakan batuan utama, kelabu kehitaman-kecoklatan, berbutir halus-sedang, terpilah baik, butiran membulat-membulat tanggung, padat, karbonan dan gampingan. Setempat dijumpai struktur sedimen silang-siur dan perlapisan sejajar. Tebal lapisan antara 1-2 m. Batulempung tebal, rata-rata 45 cm. Serpih, kelabu kecoklatan-kelabu tua, padat, tebal sisipan 10-20 cm. Batugamping kelabu, pejal, berbutir sedang-kasar, setempat berlapis dan mengandung foram besar. Batulanau kalbu tua-kehitaman. Formasi Pamalusn merupakan batuan paling bawah yang tersingkap di lembaran ini dan bagian atas formasi ini berhubungan menjemari dengan Formasi Bebuluh. Tebal Formasi lebih kurang 2000 m.

STRUKTUR DAN TEKTONIKA
Struktur yang dapat diamati di Lembar samarinda berupa lipatan antiklinorium dan sesar. Lipatan umumnya berarah timurlaut-baratdaya, dengan sayap lebih curam di bagian tenggara. Formasi Pamaluan, Bebulu dan Balikpapan sebagian terlipat kuat dengan kemiringan antara 400-750. Batuan yang lebih muda pada umumnya terlipat lemah. Di daerah ini terdapat tiga jenis sesar yaitu sesar naik, sesar turun dan sesar mendatar. Sesar naik diduga terjadi pada Miosen Akhir yang kemudian terpotong oleh sesar mendatar yang terjadi kemudian. Sesar turun terjadi pada kala pliosen.





Sumber : Peta Geologi Lembar Samarinda - Kalimantan Timur (S.Supriatna, Sukardi, & E.Rustandi)

2 komentar: